Wednesday, January 29, 2020

MEMAHAMI UPAH, PENGUPAHAN, DAN MENELITI JURNAL PENELITIAN TENTANG PENGUPAHAN

Blog Ini Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Semester Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan.


Diunggah oleh Siti Nur Anissa Hidayati dengan Nomor Induk Mahasiswa 41206120117020.


Assalamualaikum Wr Wb.


Halooo, Sahabat Bloggers.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pada blog saya kali ini, saya akan membahas dengan singkat dan jelas mengenai Upah, dan Pengupahan, serta saya akan menyimpulkan hasil penelitian saya pada jurnal penelitian mengenai pengupahan.

UPAH DAN PENGUPAHAN

Baik mungkin sampai saat ini masih banyak yang belum faham betul dan dapat membedakan antara upah dan pengupahan, tapi disini saya akan menjelaskan langsung apa yang dimaksud dengan keduanya.

UPAH, adalah hak pekerja atau karyawan yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau
akan dilakukan. 

PENGUPAHAN, adalah sistem pembayaran upah oleh pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang bekerja dengannya.

Selain dua kata diatas, kita juga harus memahami apa yang dimaksud dengan Upah Minimum, cara menghitungnya, mengetahui UMK di Kota Bogor (Karena penulis berdomisili Kota Bogor), dan Dewan Pengupahan.

 UPAH MINIMUM, adalah upah bulanan terendah yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman.

CARA MENGHITUNG UPAH MINIMUM, cara menghitungnya bisa dengan rumus seperti dibawah ini ;
UMn = UMt+{UMt, x (INFLASIt + % ∆ PDBt )}

Data inflasi nasional dan pertumbuhan PDB yang digunakan untuk menghitung UMP 2020 bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan Surat Kepala BPS RI Nomor B-246/BPS/1000/10/2019 tanggal 2 Oktober 2019, inflasi nasional sebesar 3,39%, dan pertumbuhan PDB sebesar 5,12%.
Upah Minimum Kota Bogor pada 2019 adalah sebesar Rp 3.842.785,54

dan dari data diatas, dapat kita hitung dengan memasukkan angka tersebut ke dalam rumus, dan akan didapati estimasi UMK Kota Bogor pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 4.169.806,59. Jadi, meningkat kurang lebih 8% dari tahun 2019, Upah Minimum Kota Bogor pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 4.169.806,59.

DEWAN PENGUPAHAN, adalah lembaga non-struktural yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam perumusan kebijakan pengupahan dan sistem pengupahan nasional.


dan yang terakhir adalah kesimpulan dari penelitian saya terhadap jurnal penelitian tentang pengupahan yang berjudul  Peningkatan Kinerja Karyawan melalui Penetapan Gaji pada UD Mega Grosir (Mega Group) Kota Blitar. berikut kesimpulannya :
1. Variabel bebas yaitu pendapatan gaji (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan gaji maka semakin tinggi pula kinerja karyawan.
2. Penetapan gaji (X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) sehingga dapat disimpulkan adanya peningkatan kinerja karyawan melalui penetapan gaji.
3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan, menunjukan bahwa penetapan gaji (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) UD Mega Grosir (Mega Group) Kota Blitar.
4. Dari penelitian ini persamaan yang dapat dilihat dari penelitian Yayan Dwi Ertanto dan Suharnomo (2011) berjudul Pengaruh Gaji Terhadap Kinerja Karyawan dengan Self  Esteem Sebagai Variabel Intervening (Studi pada PDAM Kabupaten Grobogan) adalah pengujian variabel menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta penentuan sampel menggunakan taraf signifikasi 5%.
5. Dari penelitian ini, perbedaan yang dapat dilihat dari penelitian Eddy Madiyono Sutanto dan Ferdian Mario (2014) berjudul "Persepsi akan Gaji Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT Amita Bara Sejahtera" adalah variabel yang digunakan 3 variabel dan pengujian variabel menggunakan uji multikorelasi, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan analisis linier berganda, uji hipotesis sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel dan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis linier sederhana, uji F, uji T, dan uji hipotesis. 

Baik sekian penjelasan mengenai upah dan pengupahan serta penelitian jurnal pengupahan dari saya,
Semoga postingan saya bermanfaat. Masukan dan saran akan sangat diterima dengan baik, boleh komen dikolom komentar yaa, sahabat bloggerss..
Saya, Siti Nur Anissa Hidayati mengucapkan terimakasih atas ketersediaannya berkunjung dan membaca blog ini.

akhir kata, Wassalamualaikum Wr Wb.

Friday, January 3, 2020


USAHA RUMAHAN TEMPE, MODAL SEDIKIT PENDAPATAN SELANGIT.


Blog ini dibuat untuk memenuhi syarat pelaporan tugas praktikum mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi.
Diunggah oleh Siti Nur Anissa Hidayati, dengan nomor induk mahasiswa 41206120117020.
Assalamualaikum Wr Wb.
Halooo, sahabat bloggers.
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Di blog saya ini, akan dibahas tuntas mengenai asal usul, cara pembuatan, hingga bagaimana menciptakan nilai lebih dari pemasaran makanan khas Indonesia ini, baik langsung saja yaa..  
Asal Usul Tempe
Tempe, makanan khas Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi biji kedelai menggunakan ragi. Makanan ini relatif mudah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Jawa, dalam berbagai ragam penganan.Tapi, kalian tau gak sih ? Tempe merupakan bahan makanan yang muncul saat masyarakat Indonesia berada di jaman penjajahan, khususnya di era Tanam Paksa?Dikutip dari artikel Harian Kompas edisi 15 Februari 2001, Sejarawan juga Budayawan Dr. Onghokham pernah menuliskan masyarakat Jawa pada era tanam paksa penjajahan Belanda di abad ke-19, terpaksa mengonsumsi tempe yang tidak sengaja mereka temukan sebagai penyelamat kesehatan penduduk.Seperti kita tahu, tempe yang terbuat dari kedelai ini mengandung protein nabati yang tinggi.
Meski diduga diciptakan secara tidak sengaja, namun penemuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak diketahui hingga saat ini, telah membawa banyak banyak pengaruh di dunia kuliner nasional bahkan internasional.
Naahh, sekarang saya mau kasih info nihh, kalau ada salah satu pembisnis tempe yang juga sukses dan bisa dijadiin motivasi buat kita yang mau merintis usaha yang menguntungkan ini. dari tugas Kewirausahaan yang saya dapat, saya di minta untuk mengunjungi bisnis atau usaha boleh di bidang apapun, dan saya tertarik sama usaha rumahan tempe ini, sedikit penasaran sih sama rahasia dapur ownernyaa dari mulai proses pembuatan sampai pemasaran, siapa tau bisa ikutin jejaknya dan sukses berwirausaha tempe ini kan, hehe aamiin..

LF Tempe, dan Sejarah Singkatnya

Bertempat di Jl HM Syarifudin no 73 sindang barang pilar 2, bisnis rumahan ini dinamakan "LF Tempe", dan di pimpin langsung oleh kepala rumah tangga di situ, Bapak Solihin namanya. produk dari usaha ini sudah jelas tempe, yaaa... hanya saja yang membedakan dari segi ukuran dan haganya yang bervariasi, dari mulai 5000, 6000, sampai 8000.
Sejarah dari bisnis rumahan ini cukup singkat, sejak 1994, bapak solihin diminta untuk meneruskan usaha kelurganya yang saat itu akan haji, kemudian beliau mulai merintis usahanya sendiri, dari mulai memproduki hanya menggunakan 5kg kacag kedelai setiap harinya, sampai 100kg kacang kedelai setiap harinya seperti saat ini.
Proses Pembuatan Tempe

Bahan baku dari makanan ini sangat mudah dan praktis,yakni hanya kacang kedelai, dan ragi, tidak memakai pewarna. meski begitu berbeda dengan prses pembuatannya, yang memerlukan waktu sampai 4 hari.. berikut cara pembuatannya:
1.       Kacang kedelai direbus selama kurang lebih 4 jam, pada tahap ini terjadi proses hidrasi agar biji kacang kedelai dapa menyerap air.

proses perebusan kacang kedelai
2.       Kemudian didiamkan selama 1hari 1 malam, tujuannya untuk hidras biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman.
3.    Kemudian, kacang yang telah di diamkan di giling degan mesin penggilingannya. 

mesin penggilingan kacang kedelai

4.   Jika sudah, kemudian dicuci, untuk memisahkan ampas dari kacangnya
proses pencucian oleh salah satu rekan saya
5.       Kacang dibilas
6.       Langkah selanjutnya ditiriskan

7.       Lalu diberi ragi
8.       Kemudian sampai pada tahap yang hampir selesai, kacang dipacking dengan      dimasukkan kedalam bungkus atau plastik lalu dibentuk sesuai ukuran
9.   didiamkan sampai matang kurang lebih selama 4 hari.


      Seperti itu kiranya untuk proses pembuatan sampai matang dan siap diolah ya sahabat bloggers.
     
      Saluran Pemasaran dan Pembuangan Limbah
      
      Kemudian untuk saluran pemasarannya sendiri, Owner hanya memasarkan produknya di pasar dengan membuka lapak sendiri. untuk metode lainnya juga ada seperti dijualnya dirumah, biasanya konsumen datang langsung untuk membelinya, bisa juga dipesan untuk catering atau dalam jumlah banyak.
      
      Sahabat bloggers juga harus tau, kalau LF Tempe ini tidak mencemari lingkungan karena limbah produksinya. Limbah produksi dari pembuatan tempe ini nantinya digunakan untuk pakan sap dan kuda. jadi tidak mencemari lingkunga sekitar yaa.

Ampas kacang kedelai atau limbah produksi

      Analisis Keuangan

nahhh, sekarang penasaran bukan kenapa berwirausaha tempe dapat menguntungkan ? mari simak sedikit analisis keuangan yang saya dapat dari owner.
Pendapatan owner 1 hari rata-rata Rp 1.500.000
dalam 1 bulan, owner biasa menghsilkan Rp 45.000.000 dari hasil penjualan,
jika dikurangi dengan biaya bahan baku, dan biaya produksi lainnya keuntungan bersih dari bisnis ini adalah sebesar Rp 40.000.000. biaya produksi biasanya terdiri dari transport, biaya bahan baku, gaji pegawai, gas, dan plastik. dengan menekuni usaha yang semula kecil, kita bisa merauk keuntungan sebesar itu, cukup menggiurkan bukan ?

Kendala Bisnis



Setiap bisnis, memiliki kendalanya masing-masing, begitu pula jika anda berniat memulai bisnis tempe. Kendalanya ada pada tingkat ketahanan dari makanan berproten tinggi satu ini, tempe tidak bertahan lama jika diletakkan di suhu ruangan, akibatnya kalau penjualan menurun dan tempe semakin matang, ia menghitam. pada proses ini tempe sudah tidak layak dijual dipasaran, tempe tidak bisa dimasak kembali, jadi owner pada saat itu bisa mengalami kerugian karena produk harus dibuang. begitu juga kondisi cuaca, ternyata juga mempengaruhi. Untuk musim panas ragi dikurangi karena jamur lebih cepat berkembang, dan untuk msim dingin ragi diperbanyak karena jamur lebih lama berkembang.

Jadi bagaimana sahabat bloggers? tertarik tidak untuk mencoba berwirusaha tempe?
semoga postingan saya bermanfaat buat kalian yang mau mulai merintis usaha dan bingung mau usaha apa yaa...
Masukan, saran, dan sharingpun akan sangat diterima dengan baik, boleh komen dikolom komentar yaa, sahabat bloggerss..
Saya, Siti Nur Anissa Hidayati bersama rekan yang turut melakukan kunjungan mengucapkan terimakasih atas ketersediaannya membaca blog ini.

akhir kata, Wassalamualaikum Wr Wb.